One of Recommended Cafe in Bandung

1 komentar


Untuk salah satu cafe eksklusif yang cukup dikenal di Bandung mungkin hanya Valley, Congo, maupun Padma Cafe. Namun yang tidak kalah eksklusif dan wajib dikunjungi adalah Sierra Cafe yang terletak di jalan Bukit Pakar Timur 33 Dago, Bandung.





Disini terdapat nightlife, restoran dan club yang menyajikan makanan dari berbagai belahan dunia. Pemandangan yang ditawarkan pun tidak kalah indah dengan cafe lainnya. Di Sierra kita bisa menikmati masakan China, Indonesia, Jepang, Thailand, dan Eropa dengan rasa yang yummy. Pertama kali saya kesana berdasarkan rekomendasi dari teman. Dan pengalaman saya mengenai service maupun goods yang ditawarkan Sierra setelah berkunjung kesana tidak pernah mengecewakan, justru selalu membawa saya ke tempat tersebut untuk beberapa kali. Ketika kita menunggu pesanan makanan yang kita order pun kita disuguhkan dengan cemilan ringan sehingga kita tidak bosan menunggu sambil mendengarkan live music yang begitu nyaman didengarkan. Peralatan makanan maupun kursi/sofa pun sangat apik dan nyaman. Harga yang ditawarkan untuk main menu yaitu sekitar 50rb sampai 200rb. Pada saat weekend, mayoritas mobil yang datang bernomorkan Jakarta. Dan pengunjung yang datang rata-rata bersama keluarga maupun rekan kerja.
Analisa berdasarkan Marketing Management :
Sierra mempunyai target pasar yaitu kalangan menengah ke atas. Sierra ingin memposisikan diri sebagai cozy place with nice view, yang cocok dikunjungi bersama keluarga maupun rekan kerja. Untuk service quality berdasarkan tangibles, disana telah disusun apik dari peralatan makanan maupun sofa/kursi yang nyaman. Untuk marketing communication, Sierra mengandalkan strategi word of mouth. Hal ini karena cafe tersebut tidak mempunyai official website, maupun memakai advertising baik media elektronik maupun cetak. 

What did you know about “Sour Sally” ??

0 komentar


Yapp..mungkin kalian semua udah pada kenal dengan brand frozen yogurt yang satu ini..Tapi sejauh mana kalian mengenal “Sour Sally” ? Buat kalian yang belum tau juga tentang “Sour Sally” ini, let’s check it out guys!!




Sour Sally adalah sebuah outlet yogurt beku tanpa lemak pertama di Indonesia, yang didirikan pada tahun 2008. Pendirinya adalah Donny Pramono, seorang lulusan S2 Amerika Serikat yang tergila-gila dengan frozen yogurt selama ia menimba ilmu di negara Paman Sam tersebut. Tentu saja Donny Pramono adalah seorang warga negara Indonesia asli loh..Sehingga dengan dorongan sang Bunda, ia melakukan riset dan percobaan bagaimana cara mengolah yogurt sehingga menghasilkan rasa yang sempurna namun sehat, karena tidak mengandung lemak. Sehingga pada akhirnya percobaannya berhasil dan membuka gerainya yang pertama di Senayan City, Jakarta. Dony berhasil menciptakan suatu makanan yang selain enak, namun juga menyehatkan karena terdapat topping buah segar di atasnya. Makanan ringan ini ternyata semakin banyak yang menyenangi, akibatnya banyak permintaan untuk mendirikan cabang-cabang di Indonesia. Sampai saat ini cabang Sour Sally sudah tersebar di Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Medan, Semarang, maupun di Singapura.
Analisa berdasarkan Marketing Management :
Sour Sally telah menjadi Market Leader frozen yogurt di Indonesia. Karena Sour Sally mampu menyuguhkan yogurt yang tidak umum di Indonesia dengan ide kreatif dan inovasinya. Dony membidik segmen kalangan menengah sampai ke atas khususnya wanita. Ia berpikir bahwa yogurt ciptaannya cocok untuk para wanita yang ingin diet sehat. Selain itu untuk menciptakan branding, ia menciptakan karakter wanita “Sally” karena target pasarnya adalah wanita yang umumnya menyukai suatu ikon yang lucu. Untuk marketing communication-nya pun Sour Sally lebih mengutamakan media online baik untuk official website (www.mysoursally.com) maupun social network (twitter dan facebook). Strategi pricing yang digunakan Sour Sally diantaranya memberikan harga khusus untuk para pelajar dengan menunjukan kartu pelajar. Untuk menjangkau kalangan menengah ke bawah, kini Sour Sally membuka anak perusahaan yang bernama Yugo Buzz.

 
" One Step Closer " © 2012